Laporan Praktikum Kerja Bangku
Politeknik Negeri Semarang
2012
KATA
PENGANTAR
Puji sukur saya kepada Tuhan
YME karena berkat dan rahmat Nya saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan
sebaik-baiknya. Ucapan terimakasih yang pertama saya sampaikan kepada
dosen pembimbing matakuliah Praktikum Kerja Bangku yaitu bapak Amir subagio yang
telah membimbing saya dalam perkuliahan Praktikum Kerja Bangku selama 3 minggu.
Yang kedua kepada bapak ibu saya yang telah membiayai kuliah saya . selanjutnya
kepada teman-teman saya telah membantu saya dalam pratikum dan dalam penyusunan
laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan-kekurangan dalam bentuk kata-kata maupun dalam penyusunan
kalimat. Kritik dan saran kami perlukan untuk memperbaiki laporan laporan
berikutnya. Semoga laporan ini dapat berguna bagi yang membacanya, terimakasih.
Semarang,2
November 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………. ii
- BAB
I PENDAHULUAN
- Latar
belakang ………………………………………………… 1
- Tujuan
………………………………………………………….. 1
- BAB
II KAJIAN TEORI
- Kikir
Plat 8,10,12 …………………………………………………….. 2
- Kikir
segitiga 6,8,10……………………………………………………2
- Kikir
setengah bulat 6,8,10……………………………………………2
- Kikir
bulat 8,10,12……………………………………………………..2
- Kikir
segiempat 10……………………………………………………..2
- Ragum
……………………………………………………………….....3
- Gergaji
Besi…………………………………………………………….3
- Penggores
……………………………………………………………... 3
- Penggaris
Baja …………………………………………………………3
- Jangka
sorong. …………………………………………………. …….4
- Penitik
…………………………………………………………………4
- Mal
huruf ………………………………………………………5
- Palu
Konde…………………………………………………………6
- Sikat
kikir……………………………………………………………7
- Sikat
Meja………………………………………………………………8
- Siku…………………………………………………………………….9
- Jangka
Kaki……………………………………………………………..10
- Bor
listrik…………………………………………………………………11
- BAB
III LAPORAN PRAKTIKUM
- Mengikir
……………………………………………………… 6
- Menggores
…………………………………………………… 6
- Setemple
……………………………………………………… 7
- Menggergaji………………………………………………………7
- BAB
IV PENUTUP
- Kesimpulan
…………………………………………………… 9
- Saran
…………………………………………………………… 9
- DAFTAR
RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Praktikum kerja bangku adalah salah
satu mata kuliah pokok yang diajarkan di Fakultas Teknik Politeknik Negeri
Semarang. Mata kuliah ini sangat penting guna untuk melatih
keterampilan,ketelitian,dan kecermatan mahasiawa di semester awal di bidang
mengikir,menggores,menggergaji,stempel huruf. Praktikum kerja bangku ini
merupakan langkah awal mahasiswa untuk maju ke peralatan bengkel listrik lebih
canggih dan modern sesuai dengan pekembangan jaman. Dalam praktikum ini
mahasiswa hanya mengenal alat-alat praktikum sederhana dan dikerjakan dengan
manual dan tanpa menggunakan mesin guna untuk melatih keterampilan mahasiswa,
sehingga dalam praktikum selanjutnya mahasiswa tidak mengalami banyak
kesulitan.
Alat-alat kerja bengkel antara lain:
- Kikir plat 8,10,12
- Kikir segitiga 6,8,10
- Kikir setengah bulat 6,8,10
- Kikir Bulat 8,10,12
- Kikir segiempat 10
- Ragum
- Gergaji
- Penggores
- Mistar besi
- Jangka sorong.
- Penitik
- Mal huruf
- Palu Konde
- Sikat kikir
- Sikat meja
- Siku
- Jangka kaki
- Bor Listrik
Tujuan
- Mahasiswa dapat mengoprasikan alat-alat kerja bangku
dengan baik dan benar.
- Mahasiswa mengerti fungsi dari alat kerja bangku.
- Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar.
- Mahasiswa mampu menentukan mana bagian yang harus
dikikir sehingga ditekan permukaan yang presisi dan setiap sudut siku.
- Mahasiswa dapat mengetahui cara mggergaji dan mengerti
cara krja di bengkel sehingga setelah lulus siap untuk bekerja di bengkel.
- Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan akademik Teknik Listrik.
- serta menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam bab ini kita akan mempelajari
secara detail bagaimana cara kerja dan kegunaanya dari alat kerja bangku.
Disini saya hanya ingin membahas alat kerja bangku yang telah saya pergunakan
dalam praktikum. Alat kerja bangku adalah alat yang pengoprasianya secara
manual tanpa menggunakan mesin,disinilah kemudahan dari alat kerja bangku bisa
dioperasikan dengan mudah namun harus dengan penuh ketelitian,keterampilan dan
keuletan dalam pengerjaanya. Sebelum kita membahas satu persatu dari alat kerja
bangku perlu kita ketahui bahwa semua alat yang kita gunakan dikerjakan secara
manual maka dari itu perlunya keseimbangan antara posisi tubuh dan gerakan
tubuh. Selain itu juga kita harus menggunakan pelindung tubuh untuk menghindari
bahaya keselamatan kerja.
- 1. Kikir
Mengikir adalah salah satu dari
kerja bangku yang bertujuan untuk melakukan proses
pemakanan tatal – tatal pada benda
kerja yang proses pengerjaannya secara manual. Kikir dibedakan dua jenis kikir
halus dan kikir kasar.
Posisi tubuh Selama mengikir,
berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus
terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros ragumdan kaki
mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan.
Gerakan badan dan kaki Posisi badan
berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan. Kaki
sebelah kanan tetap lurus. Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja.
Perhatikan
Cara memegang kikir
Cara memegang kikir
- Tangan kanan : Peganglah tangkai kikir dengan posisi
ibu jari di atas
- pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan.
- Tangan kiri :Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan
jarijari yang lain
sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau
menggenggam. - Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak
terlalu kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan
ujung kikir dipegang olehibu jari dan jari-jari lainnya.
Cara kerja
Pada usapan pertama yaitu usapan maju
tekanan kedua tangan maksimum dan fungsi tubuh mendorong kedepan.dan pada saat
usapan kedua yaitu kebelakang tekanan minimum.
Tekanan pada kikir tergantung pada
ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir.
- 2. Ragum
Bila kita menjepit bernda kerja pada
ragum, benda kerja yang keluardari mulut ragum janganlah terlalu tinggi,
terrutama apabila bahan bendakerja itu terbuat dari logam tipis. Bila
memungkinkan perbandingan bahanyang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil
daripada bagian yang terjepit
Berdasarkan fungsinya ragum
untuk mencekam dengan kuat atau memberikan tekanan tetap, tapi disamping
tekanan yang kuat, benda kerja yang kita jepit akan meninggal kan bekas. Maka
dari itu kita perlu matras permukaan yang halus. Caranya yaitu dengan menaruh
plat yang permukaanya halus dan lunak di kedua bagian pemukaan penjepit.
- 3. Gergaji
Pada umumnya proses kerja gergaji
hampir sama dengan proses kerja kikir namun perbedaanya yaitu fungsinya kalu
gergaji digunakan untuk memotong atau membelah sedangkan kikir digunakan untuk
mengurangi pemukaan yang kurang rata untuk menentukan permukaan yang presisi.
Cara kerja
Beda dengan kikir kita menggunakan
kedua tangan untuk menekan sedangkan pada gergaji kita hanya menggunakan satu
tangan saja yaitu pada pegangan gergaji. Tekanan maksimal diberikan pada
gerakan maju sedangkan pada gerakan mundur tekanan minimal.
- 4. Penggores
Alat ini duigunakan untuk menandai
ukuran pada benda kerja atau bahan
yang akan diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores:
yang akan diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores:
- Penggores tangan sedukan.
- Penggores dengan satu ujung bengkok.
- Penggores dengan satu ujung dirobah.
Dan cara pemakainnya adalah sebagai
berikut:
Dalam menggunakan penggores membentuk 20-25 derajat. Tekan penggores pada gambar.
Condongkan penggores kearah maju.
Dalam menggunakan penggores membentuk 20-25 derajat. Tekan penggores pada gambar.
Condongkan penggores kearah maju.
- 5. Mistar besi
Yitu berfungsi untuk membuat garis
garis. Kenapa menggunakan penggaris besi, karena semua benda kerja yang kita
kerjakan terbuat dari besi mka alat ukurnya pun harus terbuat dari besi. Kalu
kita menggunakan alat ukur yeng terbuat dari plastic maka akan cepat aus dan
alt ukur tersebut tidak standart lagi.
- 6. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang
mempunyai ketelitian ukur hingga Seperseratus milimeter. Terdiri dari dua
bagian, bagian diam dan bagianbergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung
pada keahlian danketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru
sudah dilengkapidengan bacaan digital. Pada versi analog, umumnya tingkat
ketelitian adalah0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01.
Kegunaan jangka sorong adalah:
~ Mengukur Diameter Luar Benda
Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda:Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda:Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
~ Mengukur Diameter Dalam Benda
Cara mengukur diameter bagian dalam sebuah pipa atau tabung : Putarlah pengunci ke kiri, masukkan rahang atas ke dalam benda , geser agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
Cara mengukur diameter bagian dalam sebuah pipa atau tabung : Putarlah pengunci ke kiri, masukkan rahang atas ke dalam benda , geser agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
~ Mengukur Kedalaman Benda
Cara mengukur kedalaman benda : Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar tabung, putar pengunci ke kanan.
Cara mengukur kedalaman benda : Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar tabung, putar pengunci ke kanan.
cara menggunakan jangka sorong
yaitu;
Mula-mula perhatikan skala nonius
yang berimpit dengan salah satu skala utama. Hitunglah berapa skala hingga ke
angka nol. Suatu misal skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 4
skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm.
Selanjutnya perhatikan skala utama.
Suatu misal angka nol pada sekala nonius tepat pada angka 4,7 Sehingga
benda yang diukur sama dengan 4,7 cm + 0,4 mm = 4,74 cm.
- 7. Penitik
Yaitu berfungsi untuk menitik benda
setelah selesai penggoresan benda kerja. Cara menggunakan penitik bias
dikatakan mudah karena tidak diperlukan cara yang khusus. Tinggal tentukan
tempat mana yang akan di titik dan pukul satu kali.
- 8. Mal huruf
Mal huruf digunakan untuk proses
steempling yaitu member nomor atau huruf pada benda kerja. Dalam proses
seteampel ini harus extra hati-hati karena dilakukan dengan satu kali pukulan
saja, kenapa? karena apabila kita melakukan pemukulan berulang kali maka
posisinya akan berubah dan huruf atau angka akan hancur.
9.Palu konde
Palu konde secara standar yang digunakan adalah
berkapasitas 2 kg. penggunaan palu konde adalah untuk membantu meluruskan,
meratakan permukaan benda kerja yang berkelok atau melengkung, untuk membentuk
sudut pada benda kerja dengan tujuan mengurangi atau meniadakan distorsi. atau
ditunakan untuk tujuan membantu persiapan pengelasan. Palu konde juga harus
dikontrol kondisinya agar tidak kocak serta dalam penyimpananya harus tertata
rapi dan tidak saling bertumpukan atau bergesekan dengan alat lainnya.
10.Sikat Kikir
Dalam penggunaan sikat ini harus searah
dengan alur gigi kikir. Jika ada chip yang menempel dengan kuat sehingga tidak
dapat dibersihkan dengan sikat kita harus gunakan logam lunak (aluminium) yang
disebut dengan “spatle” untuk mendorong chip itu keluar dari alur gigi kikir.
11.Jangka KakiJangka kaki digunakan antara lain untuk mengukur diameter lubang dan jarak sesuatu celah. Bentuk kakinya menghadap keluar dan panjang kakinya itulah ukuran jangka kaki dalam inchi. Hasil pengukuran yang diperoleh adalah ukuran kasar. Disebabkan ke dua kakinya itu mengeper bila menyentuh bidangbidang yang diukur, maka kita perlu banyak berlatih menggunakan jangka ini untuk memperhalus perasaan jari-jari. Dengan jari-jari yang tidak perasa kesalahan ukur mudah terjadi.
Cara kerja
Tempakan mal pada tempat yang akan
di beri huruf dan kemudian pukul satu kali saja. Lakukan berulang kali sesuai
susunan abjad yang diinginkan.
- 9. Benda kerja
Benda kerja terbuat dari sebuah
balok besi yang berukuran kurng lebih; panjang 13,5 cm tinngi 2,5cm dan lebar
4,2cm.
BAB III
LAPORAN PRAKTIKUM
Dalam bab ini saya ingin memjelaskan
hasil praktikum yang telah saya jalani selama kurang lebih 3 minggu ada
beberapa pekerjaan yang saya lakukan yaitu;
- 1. Mengikir
Yaitu mengikir benda kerja sesuai
ukuran yang ditentukan oleh dosen pembimbing. Alat yang digunakan yaitu:
- Kikir kasar dan kikir halus
- Ragum
- Benda kerja
- Jangkasorong
- Jobset
- Penggaris siku
Cara kerja
- Siapkan benda kerja dan alat-alat yang digunakan.
- Gunakan pakaian pengaman dan kaos tangan sebagai
pelindung tangan.
- Jepit benda kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda
terjepit. Kemudian lakukan pengikiran dengan arah usapan maju tekanan
penuh dan pada saat usapan mundur tekanan minimum. Ini berguna untuk
memaksimalkan pengikiran dan memperpanjang umur kikir.
- Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir,
berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah.
Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros
ragumdan kaki mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki
kanan. Dan gerakan pengikiran diikuti seleruh bagian tubuh bukan tanganya
saja yang bergerak.
- 2. Menggoresan
Yaitu memberi garis-garis pada benda
kerja. Alat yangdigunakan yaitu:
- Penggores
- Penggaris
- Penitik
Cara kerja
- Letakkan benda kerja pada meja.
- Beri ukuran jarak antar garis
- Letakkan penggaris pada benda kerja kemudian tekan
penggaris. Dan gores dangan penggores.
- 3. Seteample
Yaitu memberi huruf atau angka pada
benda kerja;alat yang digunakan adalah;
- Mal huruf
- Palu
- Bantalan besi
Cara kerja
- Pertama letakan benda yang sudah diberi garis atau
kolom pada bantalan besi.
- Tempatkan mal huruf pada posisinya. Kemudian pukul
menggunakan palu
- Perlu diketahui bahwa pada proses steampling ini
menggunakan ketelituan dan kejelian, salah satu contoh pada saat kita
memukul mal huruf posisinya harus benar-benar tepat karena pemukulan hanya
dilakukan satu kali saja. Kalu dilakukan secara ber ulang-ulang takutnya
posisinya berubah dan huruf akan hancur.
BENDA KERJA SEBELUM DIKERJAKAN
Table Laporan praktikum setiap
pertemuan
NO
|
PERTEMUAN KE
|
PENGERJAAN
|
UKURAN AWAL
|
UKURAN SESUDAH DIKERJAKAN
|
||||
P
|
L
|
T
|
P
|
L
|
T
|
|||
1
|
1
|
Pengikiran benda untuk memperoleh
ukuran yang ditentukan dan kepresisian
|
135.7
|
43,2
|
25,1
|
135,5
|
42,9
|
24,oo
|
2
|
Pengikiran benda untuk memperoleh
ukuran yang ditentukan dan kepresisian
|
135.5
|
43,9
|
24,00
|
135,4
|
42,7
|
24,oo
|
|
3
|
Pengikiran benda untuk memperoleh
ukuran yang ditentukan dan kepresisian
|
135,4
|
42,7
|
24,oo
|
135,2
|
42,68
|
23,80
|
|
4
|
Pengikiran benda untuk memperoleh
ukuran yang ditentukan dan kepresisian
|
135,2
|
42,68
|
23,80
|
135,0
|
42,50
|
23,60
|
|
5
|
Pengikiran benda untuk memperoleh
ukuran yang ditentukan dan kepresisian
|
135,0
|
42,50
|
23,60
|
134,5
|
42,15
|
23,60
|
|
6
|
Pengikiran benda untuk memperoleh
ukuran yang ditentukan dan kepresisian
|
134,5
|
42,15
|
23,60
|
133,1
|
42,00
|
23,40
|
|
7
|
Pengikiran benda untuk memperoleh
ukuran yang ditentukan dan kepresisian
|
133,1
|
42,00
|
23,40
|
132,7
|
41,9
|
23,32
|
|
8
|
Pengikiran benda untuk memperoleh
ukuran yang ditentukan dan kepresisian
|
132,7
|
41,9
|
23,32
|
131,6
|
41,9
|
23,2
|
|
9
|
Pengikiran benda untuk memperoleh
ukuran yang ditentukan dan kepresisian
|
131,6
|
41,9
|
23,2
|
130,7
|
41,7
|
23,2
|
|
10
|
Pengikiran benda untuk memperoleh
ukuran yang ditentukan dan kepresisian
|
131,6
|
41,9
|
23,2
|
130,7
|
41,7
|
23,2
|
|
11
|
Member garis-gari pada benda kerja
|
131,6
|
41,9
|
23,2
|
130,7
|
41,7
|
23,2
|
|
12
|
Menyeteample benda
|
131,6
|
41,9
|
23,2
|
130,7
|
41,7
|
23,2
|
|
13
|
Menyeteample benda
|
131,6
|
41,9
|
23,2
|
130,7
|
41,7
|
23,2
|
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
a)
Perlu diketahui bahwa proses kerja bangku adalah proses kerja yang memiliki
jiwa kesabaran ,keuletan dan kejelian dalam pengerjaanya.
b)
Pengikiran adalah suatu proses pemakanan tatal-tatal benda kerja yang
dikerjakan secara manual atau pengikisan benda kerja untuk memperoleh ukuran
yang di tentukan, yang dalam penggunaanya secara manual.
c)
Dalam proses pengikiran, penggoresan dan penyetempelan benda kerja mahasiswa
harus memahami bagaimana cara pengerjaanya yang benar.
d)
Mahasiswa juga perlu menjaga kesehatan dan keselamatan kerja pada dirinya dan
juga rekan kerjanya serta pada alat-alat yang digunakanya. Maka dari itu
mahasiswa perlu mengenkan pakaian kerja untuk menghindari bahaya keselamatan
kerja
DAFTAR
RUJUKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar