Ciri-ciri anak yang akan tumbuh menjadi seorang pelaku kriminal bisa dikenali sejak usia 3 tahun. Jika di usia tersebut anak belum juga punya kontrol diri, saat dewasa ia punya kecenderungan lebih besar untuk berperilaku negatif. Tim peneliti gabungan dari Inggris, Amerika Serikat dan Selandia Baru mengungkap hal itu setelah mengamati 1.000 responden yang lahir antara April 1972 hingga Maret 1973. Kontrol diri para responden saat masih berusia 3 tahun dinilai berdasarkan pengakuan para guru dan orang tuanya.
Saat para responden tumbuh hingga usia 30-an tahun, peneliti membandingkan perilakuknya saat itu dengan kemampuan kontrol diri saat masih kecil. Ternyata responden yang kurang mampu mengontrol dirinya lebih banyak yang hidupnya bermasalah.
Selain lebih banyak yang jadi pelaku kriminal, kelompok responden yang kurang memiliki kontrol diri juga lebih banyak terserang penyakit mulai dari tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan hingga gangguan pernapasan. Sebagian di antaranya juga mengalami kecanduan zat adiktif seperti rokok, alkohol dan obat terlarang.
"Ini adalah penelitian pertama yang mengungkap bahwa kemauan dan kontrol diri di masa kecil mempengaruhi kesempatan untuk berperilaku sehat saat dewasa," ungkap Dr Terrie Moffitt, salah satu peneliti dari King's College London seperti dikutip Dailymail, Sabtu (29/1/2011).
Kontrol diri para responden di masa kecil dinilai antara lain berdasarkan kemampuannya mengatasi rasa frustrasi dan merumuskan cita-cita. Kontrol diri yang buruk pada anak-anak ditandai dengan kecenderungan untuk dulu bertindak dulu sebelum berpikir dan cenderung over-acting.
Menurut Dr Moffitt, perilaku-perilaku di masa kecil tersebut berhubungan erat dengan kecenderungan perilaku saat memasuki usia 30-an tahun. Bukan hanya kesehatan fisik dalam hubungannya dengan penyakit, tetapi juga kesehatan mental yang mempengaruhi perilaku dan kemampuan dalam bersosialisasi.
Saat para responden tumbuh hingga usia 30-an tahun, peneliti membandingkan perilakuknya saat itu dengan kemampuan kontrol diri saat masih kecil. Ternyata responden yang kurang mampu mengontrol dirinya lebih banyak yang hidupnya bermasalah.
Selain lebih banyak yang jadi pelaku kriminal, kelompok responden yang kurang memiliki kontrol diri juga lebih banyak terserang penyakit mulai dari tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan hingga gangguan pernapasan. Sebagian di antaranya juga mengalami kecanduan zat adiktif seperti rokok, alkohol dan obat terlarang.
"Ini adalah penelitian pertama yang mengungkap bahwa kemauan dan kontrol diri di masa kecil mempengaruhi kesempatan untuk berperilaku sehat saat dewasa," ungkap Dr Terrie Moffitt, salah satu peneliti dari King's College London seperti dikutip Dailymail, Sabtu (29/1/2011).
Kontrol diri para responden di masa kecil dinilai antara lain berdasarkan kemampuannya mengatasi rasa frustrasi dan merumuskan cita-cita. Kontrol diri yang buruk pada anak-anak ditandai dengan kecenderungan untuk dulu bertindak dulu sebelum berpikir dan cenderung over-acting.
Menurut Dr Moffitt, perilaku-perilaku di masa kecil tersebut berhubungan erat dengan kecenderungan perilaku saat memasuki usia 30-an tahun. Bukan hanya kesehatan fisik dalam hubungannya dengan penyakit, tetapi juga kesehatan mental yang mempengaruhi perilaku dan kemampuan dalam bersosialisasi.
copyright 2011 pasukansemutperang.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar